Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Sudjito mengatakan Kalangan muda di Indonesia bisa menjadi subjek-subjek baru dalam politik untuk memperbaharui gagasan kebangsaan dan menjadi pilihan alternatif dari oligarki yang saat ini mendominasi.
Menurut Anis Matta, Budiman Sujatmiko dan Fahri Hamzah memiliki satu kesamaan, yakni tidak memiliki ambisi kekuasaan. Sehingga perubahan yang mereka ciptakan, perjalanan sejarahnya tidak bisa mereka kontrol sesudahnya.
Budiman menyebut sosok putra bangsa terbaik itu ada pada dalam diri calon presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sebagai contoh, masuknya Budiman Sujatmiko mendukung Prabowo Subianto, menunjukan bahwa adanya niatan untuk menghentikan kecurigaan dan fitnah kepada Prabowo seperti selama ini.
Tercatat mendukung Budiman ke Prabowo Subianto sebagai Presiden 2024 – 2025, merupakan sikap berbeda dari PDIP tempat Budiman berpolitik.